- Asam Urat
Asam urat adalah penyakit dari sisa metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Pada sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel–seltubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat menyerang pada usia lanjut, karena penumpukan bahan purin ini.
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh adalah:
- Gaya Hidup. Konsumsi makanan yang mengandung purin yang tinggi, konsumsi alkohol, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
- Kondisi Medis. Kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hiperkolesterolemia, sering dikaitkan dengan kasus asam urat.
- Obat-obatan. Pemakaian obat seperti diuretik, aspirin harus diperhatikan dan dikonsultasikan ke dokter karena dapat meningkatkan kadar asam urat.
- Genetik. Beberapa orang yang memiliki riwayat keluarga dengan sejarah asam urat juga merupakan salah satu faktor risiko.
- Usia dan Jenis Kelamin. Pria memiliki risiko lebih besar untuk terkena gangguan radang karena asam urat, tapi wanita yang telah memasuki masa menopause juga memiliki risiko yang sama besarnya dengan pria.
Peningkatan kadar asam urat tidak terdiagnosis karena beberapa orang mungkin asimtomatik. Namun, beberapa orang dengan kadar asam urat tinggi dapat mengalami gejala karena efek dari asam urat yang berlebihan pada tubuh mereka. Misalnya, hiperurisemia dapat menyebabkan gout (radang sendi) dan penyakit ginjal seperti batu ginjal dan gagal ginjal.
Pada penyakit asam urat, apabila kadar asam urat dalam darah tidak terkontrol maka akan menimbulkan nyeri pada daerah – daerah sendi. Nyeri sendi karena asam urat terjadi terutama pada sendi yang sering mendapat tekanan misalkan, mata kaki, pangkal jempol kaki dan tangan, tumit, siku dan bisa juga di daerah telinga. Gejala nyeri sendi ini dirasakan terutama pada malam atau pagi hari pada saat cuaca dingin. Rasa nyeri ini disebabkan karena penumpukan kadar asam urat di celah sendi dan dapat menimbulkan peradangan. Bila sudah terjadi secara kronis, maka akan terjadi kerusakan permanen di sendi tersebut.
Tidak semua penyakit radang sendi atau yang sering disebut sebagai gout merupakan komplikasi dari asam urat. Tetapi jika seseorang sering merasakan ngilu pada persendiannya, patut dicurigai bahwa hal tersebut merupakan komplikasi dari asam urat. Radang sendi yang merupakan komplikasi dari asam urat ada yang bersifat primer dan sekunder. Radang sendi primer ini tidak diketahui secara pasti penyebabnya, diduga radang sendi ini berhubungan dengan faktor bawaan seperti hormon dan genetik yang menyebabkan seseorang memproduksi asam urat lebih tinggi daripada normal.
Sementara itu radang sendi sekunder adalah radang sendi yang disebakan oleh pola konsumsi seseorang. Hal ini dipicu oleh kebiasaan seseorang mengkonsumsi makanan dengan tingkat purin yang tinggi. Jika dipandang dari tahapannya, gout dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu artritis gout akut, artritis gout interkritikal dan artritis intermittent. Yang membedakan antara ketiga tahap ini adalah frekuensi kemunculan keluhan radang sendi/artritis gout dan jumlah sendi yang diserang. Pada artritis gout akut seringkali pasien dan bahkan dokter yang mengobati tidak menyadari bahwa pasien menderita penyakit komplikasi dari asam urat karena gejalanya sering kali dapat hilang tanpa pengobatan tertentu. Sementara seorang pasien dapat dikatakan telah menderita artritis gout interkritikal jika dalam periode berkala mengalami keluhan radang sendi pada titik yang sama.
Komplikasi pada Ginjal dan jantung
Penderita hiperurikemia mempunyai resiko menderita batu asam urat di dalam perjalanan penyakitnya. Kurangnya pengeluaran asam urat memlaui air seni bukan saja meningkatkan pembentukan batu asam urat di ginjal tetapi juga batu kalsium oksalat. Menurut seorang ahli bernama Emmerson bahwa terbentuknya kedua jenis batu secara bersamaan dapat disebabkan karean asam urat merupakan inti untuk terbentuknya batu kalsium oksalat. Adanya batu asam urat menyebabkan peninggian tekanan di dalam ginjal dan penekanan pembuluh – pembuluh darah yang menyebabkan bertambah tebalnya dinding pembuluh darah dan berkurangnya aliran darah ke ginjal dengan akibat kerusakan pada ginjal.
Hiperurikemia mempunyai hubungan yang jelas dengan angka kematian yang disebabkan berbagai macam penyakit jantung dan pembulu darah. Pada pasien dengan hiperurikemia dan hipertensi terdapat peningkatan resiko 3 – 5 kali timbulnya penyakit jantung koroner dan stroke dibandingkan dengan yang hanya menderita hipertensi. Hiperurikemia juga berhubugan dengan sindroma metabolic ( sindroma X) atau resistensi insulin, yaitu kumpulan kelainan-kelainan dengan kadar insulin yang meningkat di dalam darah, hipertensi, kadar trigliserida darah yang meningkat dan kadar lemak “baik” ( HDL-cholesterol) yang rendah yang semuanya sering menyebabkan penyakit jantung koroner.
2. Khelasi
Terapi khelasi adalah pengobatan secara intravena dengan menggunakan cairan yang terdiri dari mineral-mineral, vitamin-vitamin dan asam amino khusus buatan. Melalui reaksi biokimia, cairan ini dapat pula melarutkan ion kalsium (Ca+ +) yang salah tempat dan mengeluarkan ion tersebut melalui air seni / urine. Pengobatan ini untuk menghilangkan dampak pengerasan dinding pembuluh darah nadi yang disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penumpukan kalsium yang salah tempat tadi, arteriosklerosis dan atherosklerosis, dan dapat menyebabkan timbulnya berbagai gangguan kesehatan antara lain: serangan jantung (coroner), stroke (kelumpuhan sebagian anggota tubuh), gangguan pembuluh darah otak dan pembusukan jaringan (ganggren) pada anggota tubuh. Beberapa laporan ilmiah menyatakan bahwa pengobatan ini dapat pula digunakan untuk penyakit Diabetes Melitus, Arteritis, tekanan darah tinggi (hipertensi), rhematik/kaku sendi (arthritis), daya ingat menurun, fungsi penglihatan dan pendengaran menurun, extremitas dingin, kesemutan, paresthesia (morning stiffness), impotensi, penuaan dini, dll. Terapi ini mengandalkan cara kerja senyawa utama yang digunakan khelasi yaitu larutan asam amino sintetik yang dinamakan EDTA (ethylene diamine tetraacetic acid). Di dalam pembuluh darah ‘tangan’ EDTA ini beroperasi dengan cara mencapit, mengikat, kemudian merontokkan endapan atau plak atherosklerosis (penyempitan karena endapan dalam pembuluh darah).
EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra Acid, yaitu asam amino yang dibentuk dari protein makanan. Zat ini sangat kuat menarik ion logam berat (termasuk kalsium) dalam jaringan tubuh dan melarutkannya, untuk kemudian dibuang melalui urine.
Manfaat dari therapy khelasi:
- Terapi Atherosclerosis lanjut
- Gangguan Pembuluh Darah Otak
- Gangguan Pembuluh Darah Koroner
- Gangguan Pembuluh Darah Tepi
- Diabetes Melitus
- Luka Diabetic
- Calsium Deposition Disease
- Alzhaeimer Desease
- Collagen Vascular Disease
- Rheumatoid Arthritis
- Multiple Sclerosis
- Mengurangi Agregasi Platelet
- Menurunkan Kolesterol Darah
- Mengurangi Oksidasi Logam
- Untuk Mengurangi Radikal Bebas
Sebelum terapi, pasien dianjurkan melakukan pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu, misalnya: daftar penyakit dan keluhan, tes elektrokardiografi dan laboratorium lengkap (darah rutin, gula darah, fungsi hati, fungsi ginjal, kolesterol, dan elektrolit). Pemeriksaan ginjal dan hati penting karena semua ‘kotoran’ hasil khelasi akan diproses dan dibuang melalui ginjal dan hati. Proses khelasi ibarat mengerok endapan pada pipa pabrik, lalu dibuang. Walaupun pasien menderita hepatitis atau sirosis hati, pemberian khelasi tetap bisa dilakukan dengan pengurangan dosis dan perpanjangan waktu.