Category Archives: Uncategorized

NYERI BAHU

Nyeri bahu identik dengan capsulitis atau periarthritis sendi bahu yang menimbulkan nyeri dan keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) baik secara aktif maupun pasif pada seluruh pola gerak sendi glenohumeral. Penyebab nyeri bahu tidak diketahui, diduga penyakit ini merupakan respon auto immobization terhadap hasil – hasil rusaknya jaringan lokal. Meskipun penyebab utamanya idiopatik, banyak yang menjadi predisposisi nyeri bahu, selain dugaan adanya respon auto immobilisasi seperti yang dijelaskan di atas ada juga faktor predisposisi lainnya yaitu usia, trauma berulang (repetitive injury), diabetes mellitus, kelumpuhan, pasca operasi payudara atau dada dan infark miokardia, dari dalam sendi glenohumeral (tendonitis bicipitalis, infalamasi rotator cuff, fractur) atau kelainan ekstra articular (cervical spondylisis, angina pectoris).

Adanya rasa nyeri pada bahu dapat mengganggu penderita dalam melakukan aktifitas, biasanya nyeri ini akan timbul saat melakukan aktifitas, seperti: mengangkat tangan ke atas waktu menyisir rambut, menggosok punggung sewaktu mandi, menulis dipapan tulis, mengambil sesuatu dari saku belakang celana, mengambil atau menaruh sesuatu di atas dan kesulitan saat memakai atau melepas baju. Hal ini akan menyebabkan pasien enggan menggerakkan sendi bahunya yang akhirnya dapat memperberat kondisi yang ada sehingga dapat menimbulkan gangguan dalam gerak dan aktifitas fungsional keseharian.

Bila hanya didiamkan saja, nyeri bahu dapat menghambat aktifitas sehari–hari.

FAMILY DOCTOR

Menjadi tua merupakan suatu fase kehidupan yang dialami oleh manusia. Makin panjang usia seseorang seiring dengan pertambahan usia, tubuh akan mengalami kemunduran secara fisik maupun psikologis. Secara psikologis orang lansia menjadi mudah lupa, serta berkurangnya kegiatan dan interaksi, mengalami rasa kesepian kebosanan dikarenakan kesibukan orang-orang disekitarnya baik dengan anak-anak saudara atau teman, padahal orang lanjut usia membutuhkan seseorang untuk diajak berkomunikasi
Selain hal tersebut pernahkah anda juga mengalami kondisi dimana salah satu anggota keluarga anda mengalami sakit dan membutuhkan perawatan medis dimana pelayanan tersebut biasanya hanya tersedia di Rumah Sakit seperti infus, suntikan obat ataupun perawatan luka dan kondisi si sakit tidak memungkinkan ataupun kondisi sakitnya membuat mobilitas menjadi resiko lebih tinggi apabila dilakukan. Ataupun kondisi dimana kita mengeluhkan sakit dan merasa kurang sehat padahal fasilitas pelayanan Kesehatan seperti Rumah Sakit jauh dari rumah, ditambah lagi kita harus juga menunggu untuk mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit tersebut apabila kita datang disana.
Family docter merupakan program terbaru dari klinik Caritas dimana dokter sendirilah yang datang ke rumah anda untuk menjawab semua kebutuhan dan keluhan anda tentu hal yang sangat dibutuhkan di zaman modern ini karena kesehatan merupakan kepentingan hidup dan untuk menjaga dan memelihara kesehatan tersebut tidak perlu dilakukan secara konvensional seperti dulu karena dengan program family dokter ini dirumah anda pun anda dengan nyaman dapat memenuhi kebutuhan kesehatan anda secara cepat dan efisien untuk keluarga anda dengan harga yang terjangkau motto kami adalah tetap berkarya dan mandiri di usia lanjut.
Program family dokter ini didukung dengan adanya fasilitas on call, yaitu fasilitas untuk berkonsultasi dengan dokter baik melalui telepon maupun sms. Dengan fasilitas on call ini, pasien juga dapat meminta dokter untuk datang ke rumah pasien untuk memeriksa kesehatan pasien. Bagi pasien yang ingin berkonsultasi dengan menggunakan fasilitas on call ini, dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Untuk keterangan lebih lanjut anda dapat menghubungi klinik Caritas Jl. Pakuningratan no 19 phone 0274-512033

Nyeri Bahu

Nyeri bahu identik dengan capsulitis atau periarthritis sendi bahu yang menimbulkan nyeri dan keterbatasan lingkup gerak sendi (LGS) baik secara aktif maupun pasif pada seluruh pola gerak sendi glenohumeral. Penyebab nyeri bahu tidak diketahui, diduga penyakit ini merupakan respon auto immobization terhadap hasil – hasil rusaknya jaringan lokal. Meskipun penyebab utamanya idiopatik, banyak yang menjadi predisposisi nyeri bahu, selain dugaan adanya respon auto immobilisasi seperti yang dijelaskan di atas ada juga faktor predisposisi lainnya yaitu usia, trauma berulang (repetitive injury), diabetes mellitus, kelumpuhan, pasca operasi payudara atau dada dan infark miokardia, dari dalam sendi glenohumeral (tendonitis bicipitalis, infalamasi rotator cuff, fracture) atau kelainan ekstra articular (cervical spondylisis, angina pectoris).
Adanya rasa nyeri pada bahu dapat mengganggu penderita dalam melakukan aktifitas, biasanya nyeri ini akan timbul saat melakukan aktifitas, seperti: mengangkat tangan ke atas waktu menyisir rambut, menggosok punggung sewaktu mandi, menulis dipapan tulis, mengambil sesuatu dari saku belakang celana, mengambil atau menaruh sesuatu di atas dan kesulitan saat memakai atau melepas baju. Hal ini akan menyebabkan pasien enggan menggerakkan sendi bahunya yang akhirnya dapat memperberat kondisi yang ada sehingga dapat menimbulkan gangguan dalam gerak dan aktifitas fungsional keseharian.
Bila hanya didiamkan saja, nyeri bahu dapat menghambat aktifitas sehari–hari.

Untuk info lebih lanjut, hadirlah dalam:
Seminar Awam:
Hari/tgl : Sabtu, 25 Oktober 2014
Jam : pkl. 08.30
Pendaftaran : Klinik Caritas, Jl. Pakuningratan 19 Yogyakarta
Telp. : (0274) 512033
Dimohon mendaftar terlebih dahulu.

Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis

Osteoartritis (OA) adalah penyakit reumatik yang ditandai oleh kerusakan rawan sendi yang membungkus ujung tulang yang saling bertemu membentuk persendian. Tanda dan gejala dari penyakit ini adalah nyeri pada daerah lutut yang berlangsung perlahan – lahan dan semakin lama semakin berat.
Terkadang penderita akan merasakan nyeri pada saat berjalan, akan terasa lebih nyaman saat beristirahat. Pada saat perpindahan posisi dari duduk kemudian berdiri membutuhkan persiapan terlebih dahulu. Pasien akan merasa kesulitan untuk berlutut atau menekuk, serta nyeri pada saat naik dan turun tangga.
Gejala yang sering muncul pada pasien OA, kadang tidak sama dengan tingkat kerusakan sendi atau gambaran radiologinya (rongent). Terkadang gambaran rontgentnya tampak baik tetapi keluhan yang dirasakan oleh pasien berat. Nyeri dan kaku pada sendi merupakan keluhan yang sering muncul pada pasien.
Sedangkan rheumatoid arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun yang di tandai dengan adanya kerusakan pada sendi yang bersifat progresif dan menyebabkan ketidakmampuan yang menetap. Penyakit ini merupakan penyakit inflamasi sistemik yang mengenai synovial. Pada umumnya penyakit ini menyerang sendi – sendi pada bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki.
Penyebab rematik sampai saat ini belum diketahui, namun diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk kerentanan genetik, infeksi virus atau perubahan hormon. Perempuan lebih mungkin terkena penyakit rematik dibandingkan laki-laki. Tetapi pada wanita yang sudah terkena rematik, kehamilan dan menyusui dapat memperburuk kondisinya.

OSTEOARTHRITIS

Setiap hari mulai bangun tidur sampai sebelum tidur, kita selalu melakukan aktivitas, dari pekerjaan sehari – hari seperti memasak, mencuci, berolah raga sampai dengan pekerjaan kantoran. Pekerjaan dan aktivitas tersebut bermacam – macam dari yang mengharuskan kita untuk berdiri terus berjam – jam (seperti guru/dosen), ataupun aktivitas seperti naik turun tangga yang dilakukan sampai berkali – kali dalam sehari (di sekolah atau kantor bertingkat) ataupun juga bisa seorang atlet yang tentu saja diharuskan untuk latihan meloncat setiap hari.

Dari aktivitas yang bermacam – macam tersebut dan dilakukan berhari – hari bahkan sampai bertahun – tahun, aktivitas yang kita anggap sepele, dapat meyebabkan penyakit di dalam diri kita, bila aktivitas tersebut tidak dikurangi ataupun dihentikan.

Penyakit yang sering terjadi adalah nyeri pada lutut karena lutut merupakan anggota tubuh yang paling banyak menopang beban tubuh. Nyeri pada lutut biasanya disebabkan karena adanya pengapuran atau menepisnya tulang rawan sendi yang berada di lutut, biasanya penyakit ini dikenal dengan nama Osteoartritis (OA)

Osteoartritis (OA) adalah penyakit reumatik yang ditandai oleh kerusakan rawan sendi yang membungkus ujung tulang yang saling bertemu membentuk persendian. Tanda dan gejala dari penyakit ini adalah nyeri pada daerah lutut yang berlangsung perlahan – lahan dan semakin lama semakin berat. Nyeri ini semakin diperberat dengan adanya aktivitas terutama saat menaiki tangga dan bangun dari posisi duduk maupun jongkok. OA ini merupakan salah satu penyakit rematik yang paling sering terjadi. Bagian persendian yang paling sering terkena OA :

  • Persendian yang menyangga berat tubuh adalah yang paling sering terkena OA, misalnya sendi punggung dan sendi lutut.
  • Osteoartritis pada tangan, lebih sering mengenai wanita, ada kecenderungan dimana anggota keluarga yang lain juga menderita OA, serta lebih banyak melibatkan sendi jari paling ujung. Sering terlihat adanya tonjolan – tonjolan yang dikenal dengan Nodus Heberden.
  • Pada laki-laki dan wanita seringkali dijumpai OA pada sendi jempol tangan. Sendi tulang belakang terutama pada pinggang juga dapat terkena OA dan keadaan ini disebut Spondilosis atau Spondilitis.
  • Sendi lainnya seperti sendi pergelangan kaki, sendi jari kaki, sendi bahu, juga tidak terlepas dari serangan penyakit OA ini walaupun kekerapannya lebih rendah.

Gejala yang sering muncul pada pasien OA, kadang tidak sama dengan tingkat kerusakan sendi atau gambaran radiologinya (rongent). Terkadang gambaran rontgentnya tampak baik tetapi keluhan yang dirasakan oleh pasien berat.Nyeri dan kaku pada sendi merupakan keluhan yang sering muncul pada pasien. Pada sekelompok pasien, gejala yang muncul ringan tetapi gambaran rontgentnya tampak berat. Pada kelompok pasien lainnya, muncul nyeri hebat yang disertai dengan adanya pembengkakan atau sendi terisi cairan tetapi gambaran rontgentnya sangat ringan.

  • Kelemahan otot paha dan tungkai dapat terjadi dan memberikan rasa tidak nyaman pada sendi, serta menyebabkan sendi menjadi tidak stabil.
  • Osteoartritis pada sendi ibu jari akan mengganggu pada saat seseorang menggenggam atau memegang barang seperti cangkir.
  • Pada sendi lutut, nyeri dapat dirasakan saat berdiri, berjalan, serta memerlukan sedikit waktu untuk mengendurkan kekakuan apabila telah duduk atau berdiri lama.

Sedangkan pada OA yang menyerang sendi leher atau pinggang, nyeri akan dirasakan sebagai nyeri leher atau pinggang dan tidak jarang disertai dengan penjalaran nyeri ke lengan (OA leher) atau tungkai (OA pinggang).

Bila hal ini terjadi, maka harus segera di evaluasi, agar tidak berlangsung lebih lama. Bila ha lini terus di biarkan, maka akan menyebabkan kerusakan dan perubahan posisi, kontraktur dan keterbatasan ruang gerak sendi.

Untuk info lebih lanjut, hadirlah dalam:

Seminar Awam:

Hari/Tgl          : Sabtu, 7 Juni 2014

Jam                : 08.30 – selesai

Tempat          : Klinik Caritas, Jl. Pakuningratan 19 Yogyakarta

Telp.              : (0274) 512033

Harap mendaftar terlebih dahulu

FAMILY DOCTER

Menjadi tua merupakan suatu fase kehidupan yang dialami oleh manusia. Makin panjang usia seseorang seiring dengan pertambahan usia, tubuh akan mengalami kemunduran secara fisik maupun psikologis. Secara psikologis orang lansia menjadi mudah lupa, serta berkurangnya kegiatan dan interaksi, mengalami rasa kesepian kebosanan dikarenakan kesibukan orang-orang disekitarnya baik dengan anak-anak saudara atau teman, padahal orang lanjut usia membutuhkan seseorang untuk diajak berkomunikasi

Selain hal tersebut pernahkah anda juga mengalami kondisi dimana salah satu anggota keluarga anda mengalami sakit dan membutuhkan perawatan medis dimana pelayanan tersebut biasanya hanya tersedia di Rumah Sakit seperti infus, suntikan obat ataupun perawatan luka dan kondisi si sakit tidak memungkinkan ataupun kondisi sakitnya membuat mobilitas menjadi resiko lebih tinggi apabila dilakukan. Ataupun kondisi dimana kita mengeluhkan sakit dan merasa kurang sehat padahal fasilitas pelayanan Kesehatan seperti Rumah Sakit jauh dari rumah, ditambah lagi kita harus juga menunggu untuk mendapatkan pelayanan di Rumah Sakit tersebut apabila kita datang disana.

Family docter merupakan program terbaru dari klinik Caritas dimana dokter sendirilah yang datang ke rumah anda untuk menjawab semua kebutuhan dan keluhan anda tentu hal yang sangat dibutuhkan di zaman modern ini karena kesehatan merupakan kepentingan hidup dan untuk menjaga dan memelihara kesehatan tersebut tidak perlu dilakukan secara konvensional seperti dulu karena dengan program family dokter ini dirumah anda pun anda dengan nyaman dapat memenuhi kebutuhan kesehatan anda secara cepat dan efisien untuk keluarga anda dengan harga yang terjangkau motto kami adalah tetap berkarya dan mandiri di usia lanjut.

Program family dokter ini didukung dengan adanya fasilitas on call, yaitu fasilitas untuk berkonsultasi dengan dokter baik melalui telepon maupun sms. Dengan fasilitas on call ini, pasien juga dapat meminta dokter untuk datang ke rumah pasien untuk memeriksa kesehatan pasien. Bagi pasien yang ingin berkonsultasi dengan menggunakan fasilitas on call ini, dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.

ASAM URAT DAN KHELASI

  1. Asam Urat

Asam urat adalah penyakit dari sisa metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Pada sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel–seltubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu. Biasanya asam urat menyerang pada usia lanjut, karena penumpukan bahan purin ini.

Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh adalah:

  • Gaya Hidup. Konsumsi makanan yang mengandung purin yang tinggi, konsumsi alkohol, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
  • Kondisi Medis. Kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hiperkolesterolemia, sering dikaitkan dengan kasus asam urat.
  • Obat-obatan. Pemakaian obat seperti diuretik, aspirin harus diperhatikan dan dikonsultasikan ke dokter karena dapat meningkatkan kadar asam urat.
  • Genetik. Beberapa orang yang memiliki riwayat keluarga dengan sejarah asam urat juga merupakan salah satu faktor risiko.
  • Usia dan Jenis Kelamin. Pria memiliki risiko lebih besar untuk terkena gangguan radang karena asam urat, tapi wanita yang telah memasuki masa menopause juga memiliki risiko yang sama besarnya dengan pria.

 

Peningkatan kadar asam urat tidak terdiagnosis karena beberapa orang mungkin asimtomatik. Namun, beberapa orang dengan kadar asam urat tinggi dapat mengalami gejala karena efek dari asam urat yang berlebihan pada tubuh mereka. Misalnya, hiperurisemia dapat menyebabkan gout (radang sendi) dan penyakit ginjal seperti batu ginjal dan gagal ginjal.

Pada penyakit asam urat, apabila kadar asam urat dalam darah tidak terkontrol maka akan menimbulkan nyeri pada daerah – daerah sendi. Nyeri sendi karena asam urat terjadi terutama pada sendi yang sering mendapat tekanan misalkan, mata kaki, pangkal jempol kaki dan tangan, tumit, siku dan bisa juga di daerah telinga. Gejala nyeri sendi ini dirasakan terutama pada malam atau pagi hari pada saat cuaca dingin. Rasa nyeri ini disebabkan karena penumpukan kadar asam urat di celah sendi dan dapat menimbulkan peradangan. Bila sudah terjadi secara kronis, maka akan terjadi kerusakan permanen di sendi tersebut.

Tidak semua penyakit radang sendi atau yang sering disebut sebagai gout merupakan komplikasi dari asam urat. Tetapi jika seseorang sering merasakan ngilu pada persendiannya, patut dicurigai bahwa hal tersebut merupakan komplikasi dari asam urat. Radang sendi yang merupakan komplikasi dari asam urat ada yang bersifat primer dan sekunder.  Radang sendi primer ini tidak diketahui secara pasti penyebabnya, diduga radang sendi ini berhubungan dengan faktor bawaan seperti hormon dan genetik yang menyebabkan seseorang memproduksi asam urat lebih tinggi daripada normal.

Sementara itu radang sendi sekunder adalah radang sendi yang disebakan oleh pola konsumsi seseorang.  Hal ini dipicu oleh kebiasaan seseorang mengkonsumsi makanan dengan tingkat purin yang tinggi. Jika dipandang dari tahapannya, gout dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu artritis gout akut, artritis gout interkritikal dan artritis intermittent. Yang membedakan antara ketiga tahap ini adalah frekuensi kemunculan keluhan radang sendi/artritis gout dan jumlah sendi yang diserang. Pada artritis gout akut seringkali pasien dan bahkan dokter yang mengobati tidak menyadari bahwa pasien menderita penyakit komplikasi dari asam urat karena gejalanya sering kali dapat hilang tanpa pengobatan tertentu. Sementara seorang pasien dapat dikatakan telah menderita artritis gout interkritikal jika dalam periode berkala mengalami keluhan radang sendi pada titik yang sama.

 

Komplikasi pada Ginjal dan jantung

Penderita hiperurikemia mempunyai resiko menderita batu asam urat  di dalam perjalanan penyakitnya. Kurangnya pengeluaran asam urat memlaui air seni bukan saja meningkatkan pembentukan batu asam urat di ginjal tetapi juga batu kalsium oksalat. Menurut seorang ahli bernama Emmerson bahwa terbentuknya kedua jenis batu secara bersamaan dapat disebabkan karean asam urat merupakan inti untuk terbentuknya batu kalsium oksalat. Adanya batu asam urat menyebabkan peninggian tekanan di dalam ginjal dan penekanan pembuluh – pembuluh darah yang menyebabkan bertambah tebalnya dinding pembuluh darah dan berkurangnya aliran darah ke ginjal dengan akibat kerusakan pada ginjal.

Hiperurikemia mempunyai hubungan yang jelas dengan angka kematian yang disebabkan berbagai macam penyakit jantung dan pembulu darah. Pada pasien dengan hiperurikemia dan hipertensi terdapat peningkatan resiko 3 – 5 kali timbulnya penyakit jantung koroner dan stroke dibandingkan dengan yang hanya menderita hipertensi. Hiperurikemia juga berhubugan dengan sindroma metabolic ( sindroma X) atau resistensi insulin, yaitu kumpulan kelainan-kelainan dengan kadar insulin yang meningkat di dalam darah, hipertensi, kadar trigliserida darah yang meningkat dan kadar lemak “baik” ( HDL-cholesterol) yang rendah yang semuanya sering menyebabkan penyakit jantung koroner.

2. Khelasi

Terapi khelasi adalah pengobatan secara intravena dengan menggunakan cairan yang terdiri dari mineral-mineral, vitamin-vitamin dan asam amino khusus buatan. Melalui reaksi biokimia, cairan ini dapat pula melarutkan ion kalsium (Ca+ +) yang salah tempat dan mengeluarkan ion tersebut melalui air seni / urine. Pengobatan ini untuk menghilangkan dampak pengerasan dinding pembuluh darah nadi yang disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penumpukan kalsium yang salah tempat tadi, arteriosklerosis dan atherosklerosis, dan dapat menyebabkan timbulnya berbagai gangguan kesehatan antara lain: serangan jantung (coroner), stroke (kelumpuhan sebagian anggota tubuh), gangguan pembuluh darah otak dan pembusukan jaringan (ganggren) pada anggota tubuh. Beberapa laporan ilmiah menyatakan bahwa pengobatan ini dapat pula digunakan untuk penyakit Diabetes Melitus, Arteritis, tekanan darah tinggi (hipertensi), rhematik/kaku sendi (arthritis), daya ingat menurun, fungsi penglihatan dan pendengaran menurun, extremitas dingin, kesemutan, paresthesia (morning stiffness), impotensi, penuaan dini, dll. Terapi ini mengandalkan cara kerja senyawa utama yang digunakan khelasi yaitu larutan asam amino sintetik yang dinamakan EDTA (ethylene diamine tetraacetic acid). Di dalam pembuluh darah ‘tangan’ EDTA ini beroperasi dengan cara mencapit, mengikat, kemudian merontokkan endapan atau plak atherosklerosis (penyempitan karena endapan dalam pembuluh darah).

EDTA adalah singkatan dari Ethylene Diamine Tetra Acid, yaitu asam amino yang dibentuk dari protein makanan. Zat ini sangat kuat menarik ion logam berat (termasuk kalsium) dalam jaringan tubuh dan melarutkannya, untuk kemudian dibuang melalui urine.

Manfaat dari therapy khelasi:

  • Terapi Atherosclerosis lanjut
  • Gangguan Pembuluh Darah Otak
  • Gangguan Pembuluh Darah Koroner
  • Gangguan Pembuluh Darah Tepi
  • Diabetes Melitus
  • Luka Diabetic
  • Calsium Deposition Disease
  • Alzhaeimer Desease
  • Collagen Vascular Disease
  • Rheumatoid Arthritis
  • Multiple Sclerosis
  • Mengurangi Agregasi Platelet
  • Menurunkan Kolesterol Darah
  • Mengurangi Oksidasi Logam
  • Untuk Mengurangi Radikal Bebas

Sebelum  terapi, pasien dianjurkan melakukan pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu, misalnya: daftar penyakit dan keluhan, tes elektrokardiografi dan laboratorium lengkap (darah rutin, gula darah, fungsi hati, fungsi ginjal, kolesterol, dan elektrolit). Pemeriksaan ginjal dan hati penting karena semua ‘kotoran’ hasil khelasi akan diproses dan dibuang melalui ginjal dan hati. Proses khelasi ibarat mengerok endapan pada pipa pabrik, lalu dibuang. Walaupun pasien menderita hepatitis atau sirosis hati, pemberian khelasi tetap bisa dilakukan dengan pengurangan dosis dan perpanjangan waktu.

OSTEOPOROSIS DAN NYERI PINGGANG

Osteoporosis adalah penyakit yang mempunyai sifat berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang. Ketika massa tulang turun di bawah ambang batas tertentu, patah tulang dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa trauma. Osteoporosis dapat menyerang siapa saja baik pria maupun wanita, sementara ini diperkirakan 1 dari 3 wanita dan 1 dari 12 pria di atas usia 50 tahun di seluruh dunia mengidap osteoporosis. Masa tulang mencapai puncaknya sampai usia 30 tahun, dan setelah itu akan menurun perlahan – lahan pada laki – laki, dan pada perempuan lebih cepat terjadi penurunan masa tulang, terutama setelah menopause.
Secara umum osteoporosis disebabkan karena kurangnya kadar kalsium dalam kadar makanan yang di konsumsi sehari-hari sehingga secara perlahan darah mengambil kalsium dari tulang untuk memenuhi kebutuhan 1% kalsium dalam darah selain juga dapat disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat sejak muda seperti merokok, makanan cepat saji, minuman beralkohol serta jarang berolah raga yang akan mempercepat proses penurunan kepadatan tulang.
Faktor – faktor yang meningkatkan resiko osteoporosis, yaitu faktor yang tidak dapat diubah : usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, dll. Sedangkan faktor yang dapat diubah, yaitu makanan, alcohol, rokok, olahraga, dll
Low Back Pain (LBP) atau nyeri pinggang bawah adalah nyeri kronik atau akut di daerah lumbal yang biasanya disebabkan oleh salah satu dari berbagai masalah muskuloskeletal (misal regangan lumbosakral akut, ketidakstabilan ligamen lumbosakral dan kelemahan otot, osteoartritis tulang belakang, stenosis tulang belakang, masalah diskus intervertebralis, ketidaksamaan panjang tungkai, listesis, HNP, osteofit, atau peradangan sendi).
Dalam presentasi umum dari nyeri pinggang, sakit berkembang setelah gerakan yang melibatkan mengangkat, memutar, atau forward-bending. Gejala – gejala dapat segera dimulai setelah gerakan atau setelah bangun keesokan harinya. Deskripsi gejala dapat berkisar dari nyeri pada titik tertentu untuk meredakan nyeri. Ini mungkin memburuk dengan gerakan tertentu, seperti meningkatkan kaki, atau posisi, seperti duduk atau berdiri. Dapat juga timbul nyeri yang menjalar dari pantat ke kaki. Pengalaman pertama nyeri pinggang biasanya antara usia 20 dan 40. Nyeri pinggang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting pada semua negara.

Untuk Info lebih lanjut, hadirlah dalam Seminar awam, yang akan dilaksanakan pada:
Hari/ tgl : Sabtu/ 26 April 2014
Jam : 08.30 – selesai
Lokasi : Klinik Caritas, Jl. Pakuningratan 19 Yogyakarta – (0274) 512033
Dimohon mendaftar terlebih dahulu.
(GRATIS PEMERIKSAAN KEROPOS TULANG!)

OSTEOARTHRITIS (OA) DAN RHEUMATOID ARTHRITIS (RA)

A. OSTEOARTHRITIS
Osteoartritis adalah penyakit reumatik yang ditandai oleh kerusakan rawan sendi yang membungkus ujung tulang yang saling bertemu membentuk persendian. Penyebabnya adalah kerusakan tulang rawan pada sendi yang berfungsi sebagai bantalan, akan mengakibatkan peradangan pada selaput sendi.
Bagian persendian yang paling sering terkena OA
• Persendian yang menyangga berat tubuh adalah yang paling sering terkena OA, misalnya sendi punggun dan sendi lutut.
• Osteoartritis pada tangan, lebih sering mengenai wanita, ada kecenderungan dimana anggota keluarga yang lain juga menderita OA, serta lebih banyak melibatkan sendi jari paling ujung. Sering terlihat adanya tonjolan – tonjolan yang dikenal dengan Nodus Heberden.
• Pada laki-laki dan wanita seringkali dijumpai OA pada sendi jempol tangan. Sendi tulang belakang terutama pada pinggang juga dapat terkena OA dan keadaan ini disebut Spondilosis atau Spondilitis.
• Sendi lainnya seperti sendi pergelangan kaki, sendi jari kaki, sendi bahu, juga tidak terlepas dari serangan penyakit OA ini walaupun kekerapannya lebih rendah.

Tanda dan gejala yang sering muncul pada OA
Gejala yang sering muncul pada pasien OA, kadang tidak sama dengan tingkat kerusakan sendi atau gambaran radiologinya (rongent). Terkadang gambaran rontgentnya tampak baik tetapi keluhan yang dirasakan oleh pasien berat. Nyeri dan kaku pada sendi merupakan keluhan yang sering muncul pada pasien. Pada sekelompok pasien, gejala yang muncul ringan tetapi gambaran rontgentnya tampak berat. Pada kelompok pasien lainnya, muncul nyeri hebat yang disertai dengan adanya pembengkakan atau sendi terisi cairan tetapi gambaran rontgentnya sangat ringan.
• Kelemahan otot paha dan tungkai dapat terjadi dan memberikan rasa tidak nyaman pada sendi, serta menyebabkan sendi menjadi tidak stabil.
• Osteoartritis pada sendi ibu jari akan mengganggu pada saat seseorang menggenggam atau memegang barang seperti cangkir.
• Pada sendi lutut, nyeri dapat dirasakan saat berdiri, berjalan, serta memerlukan sedikit waktu untuk mengendurkan kekakuan apabila telah duduk atau berdiri lama.
• Sedangkan pada OA yang menyerang sendi leher atau pinggang, nyeri akan dirasakan sebagai nyeri leher atau pinggang dan tidak jarang disertai dengan penjalaran nyeri ke lengan (OA leher) atau tungkai (OA pinggang).

B. RHEMATOID ARTHRITIS
Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit autoimun (penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri) yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada sendi dalam waktu yang lama. Penyakit ini menyerang persendian yang ditandai dengan radang pada membran sinovial dan struktur-struktur sendi serta atrofi otot dan penipisan tulang. Pada umumnya penyakit ini menyerang sendi – sendi pada bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki. Pada penderita dengan stadium lanjut akan membuat si penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari – hari dan kualitas hidupnya menurun.
Tanda dan gejala yang sering muncul pada RA:
Pada umumnya, RA ditandai dengan munculnya beberapa gejala yaitu:
• Kekakuan sendi di pagi hari yang berlangsung selama sekitar satu jam. (Berbeda dengan kekakuan dari osteoartritis yang biasanya menghilang dalam setengah jam.)
• Pembengkakan dan nyeri sendi. Sendi yang mengalami pembengkakan dan nyeri biasanya terasa hangat dan lembek bila disentuh. Rasa sakit biasanya terjadi pada kedua sendi di sisi kanan dan kiri (simetris).
• Nodul (benjolan). Pada sekitar 20% pasien rematik, peradangan pembuluh darah kecil dapat menyebabkan nodul atau benjolan di bawah kulit yang berukuran sebesar kacang hijau atau sedikit lebih besar dan seringkali terletak di dekat persendian.
• Penumpukan cairan. Cairan dapat terakumulasi terutama di pergelangan kaki. Dalam beberapa kasus, kantung sendi belakang lutut mengakumulasi cairan dan membentuk apa yang dikenal sebagai kista Baker. Kista ini terasa seperti tumor dan kadang-kadang memanjang ke bawah ke bagian belakang betis dan menyebabkan rasa sakit.
• Gejala mirip flu seperti kelelahan, penurunan berat badan, dan demam dapat menyertai awal penyakit rematik. Beberapa orang merasakannya seperti gejala pilek atau flu.
• Pada pemeriksaan Rheumatoid factor (RF), terdapat hasil yang abnormal.

Penyebab rematik sampai saat ini belum diketahui, namun diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk kerentanan genetik, infeksi virus atau perubahan hormon. Perempuan lebih mungkin terkena penyakit rematik dibandingkan laki-laki. Tetapi pada wanita yang sudah terkena rematik, kehamilan dan menyusui dapat memperburuk kondisinya.

Pemeriksaan diagnostik
Rheumatoid Factor (RF) merupakan antibodi yang sering digunakan dalam diagnosis RA dan sekitar 75% individu yang mengalami RA juga memiliki nilai RF yang positif. Kelemahan RF antara lain karena nilai RF positif juga terdapat pada kondisi penyakit autoimun lainnya, infeksi kronik, dan bahkan terdapat pada 3 – 5% populasi sehat (terutama individu usia lanjut). Anti-cyclic citrullinated antibody (anti-CCP antibodi) merupakan penanda baru yang berguna dalam diagnosis RA. Walaupun memiliki keterbatasan, RF tetap banyak digunakan sebagai penanda RA dan penggunaan RF bersama-sama anti-CCP antibodi sangat berguna dalam diagnosis RA.

Dampak penyakit Rheumatoid Arthritis
Penyakit ini sebaiknya tidak dibiarkan. Karena apabila, dibiarkan dapat merusak sendi yang menimbulkan nyeri hebat dan akan mengganggu aktivitas sehari – hari. Jika dibiarkan tentu saja bisa mempengaruhi kondisi psikologis. Perasaan stress dan depresi dapat muncul, pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hidup.
Pengobatan pada penderita Rheumatoid Arthritis
Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan rematik. Tetapi, dengan ilmu pengobatan yang telah maju pesat dalam 20 tahun terakhir ini dapat menemukan obat – obatan baru yang sangat membantu untuk membatasi kerusakan sendi dan mengelola gejalanya. Dengan perawatan yang tepat, banyak penderita rematik dapat kembali menjalani kehidupan yang normal dan aktif.

Maka dari itu, kami akan mengadakan seminar untuk awam, yang akan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Sabtu / 8 Maret 2014
Jam : 08.30 – selesai
Tampat : Klinik Caritas, Jl. Pakuningratan 19 Yogyakarta
Telp. : 512033

Harap mendaftar dulu untuk penyediaan sarana. Terima kasih

NYERI LUTUT DAN OA

Lutut atau sendi lutut merupakan bagian tubuh yang sangat penting untuk menunjang aktivitas badan karena disendi lutut tersebut merupakan tumpuan dari berat badan saat kita beraktivitas,bisa dibayangkan kalau bagian tersebut mengalami gangguan penyakit, tentu saja akan membuat aktivitas kita terbatas belum lagi rasa nyeri yang mengganggu, saat itu terjadi masyrakat biasanya berfikir ini hanya nyeri biasa dan bila tidak hilang rasa nyerinya masyarakat kebanyakan hanya akan mengkonsumsi obat-obatan yang ternyata hanya berguna sebagai pengurang nyeri saja atauapun pengobatan yang sebenarnya tidak menghentikan proses penyakitnya karena kurangnya pengetahuan oleh masyarakat.
Kenalkah anda dengan salah satu penyakit rematik yang disebut dengan Osteoarthritis atau lebih dikenal dengan OA.
Osteoarthritis atau OA adalah penyakit sendi yang ditandai dengan adanya pengapuran. Penyakit ini menyerang tulang rawan sendi sehingga menjadi berkurang bahkan menipis dan membentuk retakan retakan pada permukaan sendi dan rongga kecil akan terbentuk dibawah sum-sum dari tulang dibawah tulang rawan tersebut sehingga tulang menjadi rapuh. belumlagi proses peradangannya yang mampu menyebabkan sendi itu menjadi bengkak kemerahan dan sakit untuk berjalan untuk diketahui normal cairan sendi itu berkisar 2-3 cc bila terjadi peradangan cairan sendi bisa mencapai bahkan sampai 60 cc.

Pengobatan saat ini lebih sering kita dengar dengan istilah Atrhoscopy dimana tindakan ini berfungsi untuk membersihkan kotoran atau debri yang dihasilkan oleh proses pengapuran,namun tindakan ini selain dengan biaya yang mahal juga tidak menjamin pengapuran hilang karena proses peradangan masih terjadi bisa jadi kotoran atau debri masih akan timbul lagi

Yang kedua adalah tindakan operasi Total Knee Arthroplasty tindakan operasi dimana tindakan ini bertujuan mengganti tulang rawan ataupun tempurung dengan tempurung implant namun tindakan ini membutuhkan biaya yang sangat besar berkisar 120 jutaan (tergantung lokasi dan rumah sakitnya) bahkan lebih dikarenakan perawatan pasca operasi dan perawatan setelah operasi dan itu hanya satu lutut saja tentu harga yang terbilang mahal dan dokter pun tidak berani menjamin 100% keberhasilannya.

pengobatan yang tepat sebenarnya adalah pengobatan yang tentu saja mampu menekan rasa nyeri dan menghentikan proses peradangan dan memanage agar tidak kearah yang lebih parah.
Bila anda tertarik untuk mengetahui pengobatan apa yang tepat untuk penyakit OA ini maka hadirilah seminar yang akan diadakan pada

Hari : Sabtu 22 Februari 2014
Pukul : 08.30-slsai
Tempat : Klinik Caritas Jl.Pakuningratan no 19
Phone : 0274-512033 (Harap mendaftar terlebih dahulu )
Nb : Seminar ini GRATIS tidak dipungut biaya